Bonus SMS gratis offnet (lintas operator) memanas bulan lalu, ketika Telkomsel protes dan menganggap operator lebih lain telah “berpesta di kebun miliknya”. Sebaliknya operator lain ngotot mempertahankan bonus SMS gratis, karena terbukti sukses untuk menarik pelanggan baru.
Regulator akhirnya turun tangan dan operator dikumpulkan. Pertemuan menyepakati SMS gratis lintas operator boleh diberikan, asalkan dalam bentuk bonus. Kesepakatan itu juga berarti Telkomsel kalah, karena operator terbesar itu menginginkan bonus SMS gratis hanya boleh diberikan dalam satu jaringan operator.
Kini Telkomsel berbalik arah dengan menawarkan bonus 1.000 SMS gratis lintas operator yang sebelumnya ditentang keras. Lalu mengapa Telkomsel melakukan langkah itu? Pihak regulator sendiri mengaku terus memantau operator mana yang menyalahi aturan.
“Kami masih memantau operator mana yang comply (memenuhi aturan) dan mana yang tidak terhadap dengan kesepakatan. Kami tengah mengumpulkan bukti dari berbagai sumber media iklan dan layanan jaringan,” kata anggota BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) Heru Sutadi saat dihubungi INILAH.COM, di Jakarta akhir pekan.
Ia menambahkan ada empat operator yang akan dipanggil menyangkut bonus SMS gratis itu pekan ini. Operator yang dipanggil itu adalah Indosat, XL, Telkomsel dan Hutchinson CP Telecommunication (Tri). Keempat operator ini akan di klarifikasi mengenai masih adanya promo bonus SMS gratis.
“Saat ini BRTI masih wait and see menyangkut perilaku operator apakah memang masih melanggar atau tidak, soal melepaskan atau diatur BRTI tentu saja masih melihat kemungkinan terbaiknya, namun tidak mungkin tidak ada aturan layaknya hutan rimba,” ujar Heru.
Sementara Telkomsel yang paling berkepentingan selaku pihak yang mengeluarkan program terbaru bonus SMS gratis menyatakan siap dipanggil BRTI. VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo mengakui panggilan kepada 4 operator memang benar. Ia mengatakan Telkomsel akan datang dan menjelaskan permasalahan itu.
“Basically Telkomsel mengikuti pasar, Telkomsel yang paling akhir membuka promo tentang bonus SMS gratis off-net sehingga tidak masalah. Sebenarnya juga tidak gratis karena pelanggan harus mengirim SMS Rp1.000 rupiah baru kemudian mendapatkan bonus SMS gratis 1.000 SMS ke semua operator, programnya baru saja berjalan pada 3 Maret 2010 untuk Kartu AS,” ujarnya.
Ia menambahkan Telkomsel berusaha comply dengan aturan BRTI dan menjalankannya dengan baik. Tapi Gideon balik mempertanyakan mengapa operator lain lebih dulu melakukan bonus SMS gratis.
“Mestinya yang dipermasalahkan adalah siapa yang pertama. Seharusnya BRTI bisa konsekuen terhadap aturan yang dibuatnya dan tegas menerapkan,” protesnya. Ia memberi asalan, jika persaingan tidak ada aturan maka akibatnya pasar akan rusak. Gideon juga menilai Telkomsel selama ini terus-terusan menjadi korban.
“Ibaratnya seperti tidak boleh menggunakan bahu jalan di jalan tol, Telkomsel patuh, dan ternyata operator lain yang nakal berjalan di bahu jalan serta menikmati kenakalannya dan datang ke kantor tepat waktu. Sementara tidak ada penertiban dari regulator. Telkomsel berpikir selama tidak ada konsekuensi apapun, maka Telkomsel akan ikut serta melanggar,” ujar Gideon.
Ia mengakui Telkomsel sedang melakukan protes terhadap operator lain dan juga pada BRTI dengan menggelar promo bonus SMS gratis itu. Gideon mengistilahkan Telkomsel tidak ingin menjadi good boy (anak baik) yang tidak laku di pasar.
“Pada dasarnya kami akan mendorong regulator untuk mengatur secara jelas dan tegas agar dipatuhi dengan baik oleh semua operator, harus cover both side,” imbuh Gideon.
“Regulator harus mempertimbangkan ketika Telkomsel masuk, maka operator kecil kemungkinannya akan mati, maka harus mem-push aturan agar benar-benar ada dan tegas,” katanya. Akankah operator lain takut dengan gertakan Telkomsel itu?
0 komentar:
Posting Komentar