Sabtu, 18 September 2010


Bukan hanya video mesum Ariel Peterpan dengan Luna Maya dan Cut Tari, bisa bikin geger. Rekaman joged bumbung seakan berlomba ingin ""tenar"" dengan VCD pornonya. Seni pertunjukan joged porno itu telah beredar beredar (mebrarakan) di situs You Tube. Bahkan, sejumlah rekaman dalam bentuk VCD juga telah kembali marak beredar di pasaran para pedagang kaki lima (K5). Rekaman itu secara vulgar menggambarkan pementasan seni pertunjukan joged porno di sebuah desa di Buleleng. Baik indoor maupun outdoor.
Bahkan, penonton mulai dari kalangan laki-laki, perempuan, anak-anak, remaja, termasuk orang dewasa begitu antusias menyaksikan pementasan joged porno itu. Sungguh ironis, memang. Sebuah suguhan seni pertunjukan yang dengan sengaja telah melecehkan nilai-nilai etika, estetika, dan moralitas seni budaya Bali.
Atas fenomena itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Bali IB Sedhawa mengaku kaget sekaligus prihatin dengan kejadian itu. Tidak ingin kasusnya meluas, pihaknya langsung mengambil langkah cepat. Surat pun dibuat dan dilayangkan ke Polda Bali tertanggal 13 September lalu.
Isi surat itu, lanjut Sedhawa, meminta Kapolda dan jajarannya menutup situs joged porno di You Tube tersebut. Bahkan, pihaknya telah rapat dengan melibatkan unsur kepolisian, Listibya, dan Majelis Ulama Desa Pakraman, dan sejumlah praktisi dan tokoh masyarakat.
"Ini sudah sangat keterlaluan dan melewati batas. Padahal pembinaan sanggar joged sudah cukup sering dilakukan," kata Sedhawa dengan dana sedikit kecewa.
Sedhawa tidak malu mengaku instansinya kecolongan atas kasus ini. Di sisi lain juga membuktikan bahwa program pemberdayaan lembaga Listibya di setiap daerah belum maksimal. Selain itu, pengawasan dari lembaga pemerintahan terkait termasuk desa adat juga masih kurang.
Semestinya, fenomena ini tidak harus terulang kalau saja lembaga terkait mampu bekerja secara sinergis. ""Kini bukan saatnya saling menyalahkan. Yang penting, bagaimana mencari solusi dalam mengatasi fenomena yang mencoreng nilai adi luhung dari seni budaya Bali itu sendiri," tegasnya.
Menurutnya, langkah yang sedang disiapkan dengan mencatat kembali semua sekaa joged di seluruh Buleleng. Sekaligus memberikan pembinaan secara langsung ke lapangan. ""Paling tidak untuk meminimalisasi pementasan seni pertunjukan joged porno itu," tandasnya

video Porno Joged Bumbung Bali
munculnya video Joged Bumbung porno kembali mengusik mereka. Dalam video itu, sang penari yang mengenakan pakaian tarian khas Bali bergaya seronok bak penari porno.
Tarian ini diduga dimainkan dari kelompok tari di sebuah desa di Buleleng. Belum diketahui secara pasti waktu perekaman gambar dan diunduh ke situs YouTube. Gambar berdurasi lebih dari dua menit ini sudah diblokir dan tidak bisa lagi diputar di YouTube.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali, Ida Bagus Sedawa, mengambil sikap dengan penyebaran video porno joged Bumbung. Kasus ini sudah diserahkan ke pihak kepolisian. Dia mengaku prihatin dan menyayangkan peredaran video porno tersebut karena dapat melecehkan seni budaya Bali.
Peredaran video porno itu pun kini sudah merambah luas. Pedagang di pinggir jalan bahkan menjual VCD joged Bumbung porno tersebut.
Sekadar diketahui, Joged Bumbung merupakan tari pergaulan yang sangat populer di Bali. Tarian ini memiliki pola gerak yang bebas dan dinamis, diambil dari Legong maupun Kekebyaran. Umumnya dilakukan berpasangan. Tarian ini juga membutuhkan kelincahan gerak tubuh dan mata dari penarinya, dengan sesekali penarinya bergoyang ala dangdut.

0 komentar:

Posting Komentar